Kegiatan yang dikenal dengan sebutan komunikasi sosial (komsos) ini menjadi momen yang penuh makna. Duduk santai di kursi cukur, keduanya terlibat dalam obrolan ringan namun sarat makna: dari kondisi keamanan desa, perkembangan usaha kecil, hingga harapan-harapan masyarakat terhadap pemerintah.
“Melalui komsos seperti ini, kami bisa mengetahui langsung kondisi warga, sekaligus menjalin kedekatan. Suara masyarakat kecil seperti Silalahi penting bagi kami,” ujar Sertu Anton.
Silalahi sendiri bukan sosok asing di desa. Usaha cukurnya sudah bertahun-tahun berdiri dan menjadi tempat ‘bercerita’ banyak orang. Ia menyambut baik kunjungan Babinsa yang dinilainya sebagai bentuk perhatian nyata dari TNI terhadap warga kecil.
“Saya sangat senang didatangi Babinsa. Harapan saya, keamanan di desa ini tetap terjaga dan usaha kecil seperti kami bisa lebih diperhatikan,” katanya dengan senyum hangat.
Kehadiran Babinsa dalam keseharian masyarakat bukan semata menjalankan tugas, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan desa. Melalui dialog sederhana di tempat-tempat akrab seperti warung atau pangkas rambut, TNI hadir dengan wajah yang ramah dan terbuka.
Dengan kegiatan seperti ini, terjalin sinergi antara aparat dan masyarakat. Lebih dari itu, inilah bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat—dimulai dari mendengar, memahami, dan peduli terhadap persoalan sehari-hari warga binaan. (Red/Pendim)
