Dengan semangat gotong royong, anggota Satgas bersama warga setempat tampak bahu-membahu mengangkut tanah menggunakan alat sederhana seperti angkong dan cangkul. Jalan yang sebelumnya terputus akibat erosi dan pergeseran tanah kini mulai dibenahi secara bertahap untuk mengembalikan fungsinya sebagai jalur penghubung antardesa.
“Kami timbun dan padatkan kembali jalan yang ambles agar bisa segera dilalui. Selain itu, kami juga perkuat sisi tebing dengan tanggul dari karung berisi tanah dan susunan kayu agar lebih stabil,” ungkap Sertu Tukadi salah satu personel Satgas di lokasi.
Pekerjaan ini dilakukan sebagai bagian dari sasaran fisik TMMD ke-125 yang bertujuan membuka akses dan meningkatkan konektivitas antarwilayah pedesaan, sekaligus mencegah potensi bencana tanah longsor saat musim hujan tiba.
Warga sekitar sangat mengapresiasi kehadiran Satgas TMMD yang tidak hanya bekerja keras di medan berat, tetapi juga mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga infrastruktur yang telah dibangun.
Program TMMD ini merupakan sinergi nyata antara TNI dan rakyat dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terisolir (3T).
